SUMUTJUARA – Indonesia tengah berusaha untuk menjadi tuan rumah bagi tiga ajang olahraga multievent terbesar di Asia dan dunia, yaitu Olimpiade Remaja 2030, Asian Indoor Martial Art Games (AIMAG) 2031, dan Olimpiade 2036.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan Dewan Olimpiade Asia (OCA), Director General Captain Husain Al-Mussalam dan OCA Deputy Director General Vinod Kumar Tiwari di Kuwait.
“Kami, NOC Indonesia, selalu siap menjadi tuan rumah multievent olahraga baik tingkat Asia maupun dunia. Pemerintah melalui Kemenpora dan Pemerintah Daerah sangat mendukung agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah dalam berbagai ajang olahraga internasional,” ujar Okto dalam keterangan tertulisnya pada Senin (27/1/2025).
Indonesia memiliki pengalaman sukses dalam menyelenggarakan berbagai ajang olahraga internasional, baik multievent maupun single event. Beberapa contoh termasuk Asian Beach Games 2008, yang merupakan event multievent olahraga pantai pertama di Asia, empat kali menjadi tuan rumah SEA Games (1979, 1987, 1997, dan 2011), serta Asian Games dan Asian Para Games 2018.
“Indonesia siap sekali untuk kembali menjadi tuan rumah event-event bertaraf Asia maupun dunia,” lanjut Okto.
Pada tahun 2025, Indonesia juga telah ditunjuk sebagai tuan rumah untuk beberapa event internasional, seperti FIG Gymnastic World Championships, Asian Fencing Championships, Asian Cadet and Junior Judo Championships, dan Asian Cup Woodball Championships.
Okto juga mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah berjuang untuk menjadi tuan rumah Olympic Youth Games 2030 dan Olimpiade 2036. Selain itu, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tuan rumah AIMAG 2031.
“Ini adalah bagian dari diplomasi olahraga yang terus kami optimalkan bersama NOC Indonesia. OCA telah menyambut baik keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah event internasional Asia, terutama setelah sukses penyelenggaraan Asian Games 2018. Hal ini juga memperkuat hubungan dengan NOC-NOC lain di Asia,” tambah Okto.
Okto juga mendorong National Federations (NF) untuk aktif mencalonkan diri menjadi tuan rumah single event internasional. Sebagai contoh, Indonesia sedang mempersiapkan administrasi untuk menjadi tuan rumah World Aquatics Championships 2030.
“Kami melakukan komunikasi tiga arah bersama Presiden World Aquatics, Captain Hussein Al-Musallam, dan Ketua Umum Akuatik Indonesia, Anindya Bakrie. Dalam komunikasi tersebut, kami sepakat bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah World Aquatics Championships 2030 yang akan diikuti sekitar 200 negara,” kata Okto.