SUMUTJUARA – Sumut United FC harus menelan kekalahan di laga pembuka babak 6 besar PNM Liga Nusantara musim 2024-2025 setelah dikalahkan tuan rumah Persiba Balikpapan dengan skor 1-2. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Senin (3/2/2025) malam itu menjadi awal yang kurang baik bagi skuat Laskar Simbisa.
Di babak pertama, Sumut United FC tertinggal lebih dulu lewat gol Lorensius Sabda pada menit ke-23. Keunggulan 1-0 untuk Persiba bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Sumut United FC berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat gol Kevin Armedyah pada menit ke-62. Namun, di penghujung laga, tim tamu harus menerima kenyataan pahit setelah Persiba kembali mencetak gol melalui tandukan Dzaky Alamsyah pada menit ke-95, memanfaatkan umpan lambung dari sepak pojok. Skor 2-1 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Pelatih Sumut United FC, Ridwan Saragih, mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil pertandingan ini. Sejak awal, timnya menargetkan untuk mencuri poin dari markas Persiba. Meski demikian, ia tetap memberikan apresiasi atas perjuangan para pemain yang sudah tampil maksimal.
“Kami kecewa dengan hasil ini karena target kami adalah mencuri poin. Tapi saya tetap berterima kasih kepada pemain dan tim official yang sudah berjuang luar biasa. Bagi saya, ini adalah penampilan terbaik mereka, mereka sudah bekerja keras,” ujar Ridwan Saragih kepada Tribun Medan.
Selain hasil pertandingan, Ridwan juga merasa kecewa dengan kepemimpinan wasit yang dinilainya banyak mengambil keputusan yang merugikan Sumut United FC.
“Sejak awal, kami sudah bisa merasakan bagaimana keputusan wasit dan hakim garis begitu berani dan tidak punya hati. Banyak keputusan yang tidak masuk akal dan merugikan kami,” katanya.
Terkait kebobolan di menit akhir, Ridwan menilai hal itu bukan sepenuhnya kesalahan pemain, melainkan ada faktor lain yang perlu diperbaiki, terutama kinerja wasit.
“Kinerja wasit harus diperbaiki. Tidak mungkin kami hanya mengevaluasi pemain sementara kenyataan di lapangan menunjukkan kami terus dirugikan. Misalnya, bola seharusnya out untuk gawang kami, tapi malah diputuskan sebagai sepak pojok. Ini kan tidak masuk akal,” tambahnya.
Meski kalah di laga pembuka, Ridwan tetap optimistis bahwa Sumut United FC masih memiliki peluang besar untuk lolos promosi ke Liga 2 musim depan. Dengan tiga pertandingan tersisa—dua laga kandang dan satu tandang—ia bertekad untuk meraih hasil maksimal.
“Asa untuk lolos masih terbuka lebar. Kami masih punya tiga pertandingan, dan target kami tetap promosi ke Liga 2. Kami harus memenangkan pertandingan dan membalas kekalahan ini,” tegasnya.
Ridwan juga berharap agar kepemimpinan wasit di pertandingan selanjutnya bisa lebih adil dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Mudah-mudahan di sisa pertandingan, wasit bisa berlaku adil dan memimpin sesuai aturan. Kami akan berusaha mengambil poin penuh di laga berikutnya,” tutupnya.