BOLAHITA – Mantan Bupati Simalungun dua periode, yakni 2010–2015 dan 2016–2021, JR Saragih, masuk dalam daftar calon pembeli saham PSMS Medan. Hal ini menyusul pertemuan tim JR Saragih dengan Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), pengelola PSMS, Arifuddin Maulana Basri, pada Rabu, 22 Januari 2024.
Juru bicara JR Saragih, Aulia Andri, mengungkapkan bahwa JR Saragih serius mempertimbangkan pembelian saham PSMS, meskipun saat ini prosesnya masih dalam tahap penjajakan.
“Sudah bertemu dengan Arifuddin Maulana Basri hari ini,” kata Aulia melalui sambungan telepon, Rabu, 22 Januari 2024.
Aulia menambahkan, sebagai putra asli Sumatera Utara, JR Saragih memiliki kepedulian besar terhadap pengembangan olahraga di provinsi tersebut, termasuk dengan menunjukkan minat pada PSMS Medan.
“Tujuannya jelas untuk membangun olahraga di Sumut. Beliau adalah tokoh Sumut dan punya waktu untuk mengurus klub bola. Mudah-mudahan Pak JR siap,” ujarnya.
Namun, Aulia mengakui bahwa proses pembelian saham PSMS masih cukup panjang dan tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat.
“Masih jauh, tapi Pak JR memang berniat membeli saham PSMS. Kalau Pak Edy (Rahmayadi) melepas, kami siap,” jelasnya.
Ia juga menyebut JR Saragih tidak terlalu mempersoalkan siapa saja tokoh lain yang tertarik membeli saham PSMS. “Enggak tahu siapa saja yang berminat, tapi beliau siap untuk membeli,” tambahnya.
Sebelumnya, Arifuddin Maulana Basri mengungkapkan bahwa pihaknya bersedia melepas kepemilikan saham PSMS. Namun, ia menegaskan ada dua permintaan utama dari pembina klub, Edy Rahmayadi, kepada calon pemilik baru: menjaga marwah PSMS dan memastikan klub tetap berada di Sumatera Utara.
“Permintaan pembina hanya dua: jangan dibawa keluar Sumut, dan tolong jaga dengan baik,” tegas Arifuddin.
Terkait nilai jual PSMS, Arifuddin menjelaskan bahwa harga tidak hanya dilihat dari sisi finansial, tetapi juga dari nilai historis dan emosional yang dimiliki klub.
“Harga itu relatif, tidak bisa diukur dari untung rugi saja. PSMS ini punya value yang lebih dari sekadar tim Liga 2. Kalau memang serius, calon pembeli tidak seharusnya memperdebatkan hal itu,” jelasnya.
Meski isu perubahan kepemilikan terus berembus, Arifuddin memastikan hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi dengan pihak manapun.
“Sampai sekarang, saya dan ayah (Edy Rahmayadi) yang masih membiayai semuanya. Doakan tim ini bisa melewati babak playoff dengan baik. Tugas saya adalah memastikan klub berjalan sampai akhir,” pungkasnya.