SUMUTJUARA – Rumor mengenai kemungkinan bergantinya kepemilikan PSMS Medan semakin hangat diperbincangkan di kalangan pecinta sepak bola Sumatera Utara. Menanggapi isu tersebut, Direktur Utama PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), Arifuddin Maulana Basri, memberikan penjelasan terkait masa depan klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
Saat ditemui di sela makan siang bersama tim PSMS Medan, Rabu (15/1/2025), Arifuddin mengungkapkan bahwa pihaknya terbuka terhadap potensi perubahan kepemilikan. Meski begitu, ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan final.
“Mengenai isu perpindahan kepemilikan PSMS, kami sedang menunggu kejelasan dari para calon pembeli. Banyak yang bertanya, tetapi belum ada yang benar-benar serius. Intinya, kami sudah ikhlas jika harus melepas kepemilikan ini,” ujar Arifuddin.
Ia juga menyampaikan dua permintaan utama dari pembina klub, Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, Edy Rahmayadi, kepada calon pemilik baru.
“Ada dua pesan penting dari Pak Edy, yaitu PSMS jangan dibawa keluar dari Sumatera Utara, dan tolong jaga marwah klub ini,” tegasnya.
Ketika disinggung soal nilai jual klub, Arifuddin menekankan bahwa harga PSMS tidak semata-mata dinilai dari sisi finansial.
“Soal harga relatif, tidak bisa sekadar bicara untung rugi. PSMS ini lebih dari sekadar tim Liga 2; ada nilai historis dan emosionalnya. Kalau memang serius, calon pembeli seharusnya tidak memperdebatkan harga,” jelasnya.
Arifuddin juga menitipkan pesan kepada pihak yang berminat untuk mengambil alih PSMS.
“Pesan kami jelas, jangan setengah hati. Kalau memang ingin PSMS, seriuslah. Jangan sampai hanya janji tanpa realisasi,” tambahnya.
Meski wacana kepemilikan baru terus mencuat, Arifuddin memastikan bahwa hingga kini tanggung jawab pendanaan PSMS masih berada di tangan dirinya dan Edy Rahmayadi.
“Saat ini, saya dan Pak Edy yang masih membiayai semua kebutuhan tim. Kami mohon doa agar PSMS bisa melewati babak play-off degradasi dengan baik. Saya juga terus ingatkan pemain untuk bermain maksimal demi menjaga marwah PSMS,” ucapnya.
Di tengah tekanan finansial dan isu kepemilikan, PSMS Medan tetap fokus mempersiapkan diri menghadapi babak play-off degradasi Liga 2. Semangat juang tim Ayam Kinantan tetap membara untuk mempertahankan posisi mereka di kompetisi dan menjaga nama besar klub kebanggaan Kota Medan serta Sumatera Utara.