SUMUTJUARA – Perbukitan menara pandang di kawasan objek wisata Salib Kasih, Desa Simorangkir Julu, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, dilanda banjir dan longsor pada Minggu (29/12) malam.
Curah hujan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut menyebabkan luapan banjir yang membawa lumpur, bebatuan besar, dan kayu, menerjang akses jalan menuju Salib Kasih serta pemukiman warga.
Akibatnya, arus lalu lintas sempat lumpuh dan terputus. Meskipun tidak ada korban jiwa, situasi ini sempat membuat warga sekitar panik dan khawatir dengan dampak banjir.
Kasi Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Walpon Baringbing, menyatakan bahwa selain kawasan Salib Kasih, banjir bandang juga melanda Jalan Lintas Sumatera Pahae-Sipirok di Kelurahan Pasar Sarulla, Kecamatan Pahae Jae. “Akibatnya, arus lalu lintas sempat lumpuh dan terputus selama beberapa jam,” ujarnya pada Senin (30/12).
Dia juga menyebutkan bahwa banjir yang menerjang jalan akses menuju Salib Kasih mengakibatkan tiga unit rumah rusak akibat benturan batu besar.
“Tiga rumah yang rusak adalah milik JH (50), JH (58), dan SM (68),” kata Walpon. Sementara itu, banjir bandang di Jalan Lintas Sumatera Pasar Sarulla menyebabkan 55 rumah warga terdampak lumpur luapan banjir.
Dalam upaya penanganan, Kepolisian bersama warga, TNI, dan Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan pembersihan material banjir dan longsor menggunakan alat berat. “Saat ini, kedua titik banjir sudah terkendali, dan kendaraan sudah bisa melintas dengan lancar,” pungkasnya.