SUMUTJUARA – Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumatera Utara, Muhammad Arief Fadhillah mengingatkan pentingnya pelatihan pelatih dan wasit untuk perkembangan judo. Terutama di berbagai kabupaten/kota di Sumatra Utara.
Hal itu disampaikan Arif saat menggelar rapat kerja daerah (rakerda) di Hotel Saka Medan, 7 Juni 2024 lalu.
“Pelatihan wasit dan pelatih karena judo sudah banyak berubah. Jika tidak ingin tertinggal. Untuk itu baik pelatih dan wasit harus tersertifikasi,” kata Arief.
Menurutnya atlet pada pertandingan harus didampingi pelatih yang punya sertifikasi. Tak terkecuali juga panitia pelaksana.
“Begitu juga bagi yg membuat kejuaraan, perangkat pertandingannya harus punya sertifikasi. Semuanya sudah by system,” kata Arief.
Sekarang ini Pengprov PJSI Sumut sedanhg fokus menyiapkan atlet menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang pelaksanaannya akan digelar dalam beberapa bulan ke depan. Apalagi sebagai tuan rumah bersama Aceh, judo Sumut bertekad memersembahkan prestasi.
“Sekarang ini kita masih fokus utk menyiapkan atlet menuju PON. Berbagai program kita selama setahun terakhir untuk mematangkan mereka. Seperti pemusatan latihan di Vietnam, hingga dipanggil mengikuti kejuaraan internasional di Bali,” katanya.
Hebatnya lagi, para atlet Sumut turut memersembahkan medali untuk Indonesia di Southeast Judo Championship di Bali beberapa waktu lalu. Atlet Sumut meraih satu medali emas, dua perak dan 1 perunggu.
“Sekarang ini kita akan memasuki persiapan akhir. Tentu harus habis-habisan jika ingin mempersembahkan medali emas untuk Sumut. Saya pikir baik pengurus, pelatih dan atlet harus sama-sama berusaha mewujudkannya. Tinggal 3 bulan lagi,” pungkasnya.
Rakerda PJSI Sumut menjadi ajang bagi pengurus untuk evaluasi program selama setahun terakhir. Selain itu merumuskan program untuk tahun ini.
Rakerda dihadiri para pengurus PJSI Sumut, pengurus PJSI kabupaten/kota, perwakilan KONI Sumut dan para atlet.