Pembahasan Pengembangan Liga Jauh Lebih Urgent Ketimbang Isu Boiket Jersey Timnas

SUMUTJUARA – Aksi isu terkait boiket jersey Timnas Indonesia memang menjadi pembahasan seru di beberapa hari ini. Bahkan sampai melahirkan drama menarik saling sindir di media sosial.

Saking panjangnya drama tersebut, hingga menjadi populer di media sosial X.

Sejak dirilis pada 18 Maret 2024, penggemar sepak bola di Tanah Air seperti tak berhenti dibuat penasaran dengan polemik yang terjadi.

Terbaru, muncul gerakan boikot yang diutarakan pengguna media sosial (netizen). Ini bermula ketika desainer jersey Timnas, Ernanda Putra, membuat pernyataan kontroversial kepada Justinus Lhaksana melalui akun X pribadinya (@ernandaputra). Ernanda seakan tak terima dan langsung melayangkan cuitan-cuitan itu.

Drama ini pun melebar hingga ke daerah-daerah di seluruh Indonesia, termasuk di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

“Pada dasarnya sebenarnya yang lagi viral di situasi sepakbola Indonesia ini dengan adanya boikot soal jersey timnas Indonesia dengan berbagai alasan. Yaitu dengan alasan desain dan kualitas jersey yang kurang baik, saya rasa kita jauh lebih penting kita fokus membahas nasib sepakbola kedepannya,” kata Willy Saputra Silitonga, wakil ketua DPRD Tapanuli Tengah.

“Dimana yang kita tahu rasa pesimistis pesepakbola putra Indonesia dengan berdatangannya pemain keturunan Indonesia itu sangat membuat kita kuatir,” ucap Willy Saputra Silitonga.

“Saya lebih sepakat kalau saat ini juga PSSI lebih fokus juga untuk kembali menggalakkan sepakbola putra putri Indonesia dengan memperbaiki Liganya. Sekaligus memberikan motivasi terhadap PSSI sampai tingkat kabupaten kota di seluruh Indonesia, untuk kembali menggalakkan kembali tentang sepakbola itu sendiri,” Willy Saputra Silitonga.

Salah satu toko muda sepakbola di Tapanuli Tengah itu juga berharap dengan adanya kegiatan PSSI yang sampai menyentuh daerah bisa mengubah pandangan terkait pemain naturalisasi keturunan Indonesia.

“Agar kedepan dengan datangnya pemain keturunan Indonesia ini bukan memberikan rasa takut kepada kita, tapi memberikan rasa semangat untuk berlomba lebih baik. Saya rasa itu jauh lebih baik untuk kita bahas,” harap Willy Saputra Silitonga.

“Kalau sekadar bahas jersey, tinggal duduk sama, berikan masukan, ya silahkan. Saya pikir PSSI bisa membuka jembatan untuk itu. Tapi ayo dong membahas soal nasib sepakbola Indonesia kedepan,” pungkasnya.

Related Posts

Sumut Optimis Bertahan di Lima Besar Peparnas 2024

Tiga hari menjelang penutupan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII/2024 di Solo, Jawa Tengah, kontingen Sumatera Utara semakin optimis bisa mencapai target finis di lima besar. Hingga Kamis (10/10) malam, Sumut…

Rocky Marbun Pimpin PJSI Kota Pematangsiantar

Sidang Musyawarah Cabang (Muscab) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Kota Pematangsiantar digelar di kantor KONI Kota Pematangsiantar pada Kamis, 20 Juni 2024. Muscab ini memutuskan Rocky Marbun sebagai Ketua PJSI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Sumut Optimis Bertahan di Lima Besar Peparnas 2024

Sumut Optimis Bertahan di Lima Besar Peparnas 2024

Rocky Marbun Pimpin PJSI Kota Pematangsiantar

Rocky Marbun Pimpin PJSI Kota Pematangsiantar

Alasan Penting Nil Maizar Bersedia Terima Pinangan PSMS Medan

Alasan Penting Nil Maizar Bersedia Terima Pinangan PSMS Medan

Alasan PSMS Medan Memilih Nil Maizar Sebagai Pelatih Musim 2024/25

Alasan PSMS Medan Memilih Nil Maizar Sebagai Pelatih Musim 2024/25

PSMS Medan umumkan Nil Maizar Sebagai Pelatih Terbaru di Liga 2 

PSMS Medan umumkan Nil Maizar Sebagai Pelatih Terbaru di Liga 2 

Pemprov Sumut Gaet Anak-anak Muda Semarakkan PON 2024

Pemprov Sumut Gaet Anak-anak Muda Semarakkan PON 2024