SUMUT JUARA – Momen silaturahmi antara Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumatera Utara (Sumut) dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Medan yang semakin erat dibagikan.
Terbaru adalah dengan bantuan sebanyak 33 judogi (pakaian judo) dari Konjen Jepang di Medan yang diberikan kepada PJSI Sumut.
Penyerahan dilakukan di Padepokan Judo PJSI Sumut bersamaan dengan digelarnya Pekan Olahraga Kota (Porkot) Kota Medan cabang judo, Minggu (16/6/2024). Judogi tersebut diserahkan langsung Konsulat Jenderal Jepang di Medan Takonai Susumu ke Ketum Pengprov PJSI Sumut Muhammad Arief Fadhillah.
“Di Sumatera Utara olahraga judo cukup aktif dan populer. Banyak pertandingan sudah dilakukan. Kami sering mendengar mereka mengalami kesulitan judogi (pakaian judo) khususnya untuk pertandingan. Jadi judogi ini dari donatur-donatur kita di Jepang yang sangat peduli terhadap kondisi ini. Maka mewakili di pertandingan ini, saya menyerahkan 33 judogi ini ke PJSI Sumut,” kata Takonai.
Takonai juga terkesan dengan perkembangan olahraga judo di Sumatra Utara. Apalagi saat ini para atlet tengah dipersiapkan menghadapi PON 2024.
“Saya senang sekali. Mereka berlatih di Sumatra Utara mengikuti PON. Mereka sangat serius dan antusiasnya sangat tinggi sekali. Jadi saya merasa sangat terkesan. Jadi hari ini waktu yang sangat tepat menyerahkan judogi kepada mereka, karena menjelang PON. Semoga dengan penyerahan judogi ini olahraga judo akan sukses di Sumatra Utara,” tambahnya.
Sementara itu Ketum PJSI Sumut Muhammad Arief Fadhillah menyambut baik bantuan judogi ini. Menurutnya sangat bermanfaat untuk perkembangan olahraga judo di Sumut.
“Dari awal sudah membina hubungan baik dengan Konsul Jepang. Mereka induk olahraganya. Setelah tahun lalu membuat Konsul Jepang Cup Piala Kaisar Jepang. Tahun ini mereka menyerahkan 33 judogi untuk para atlet di Sumatra Utara. Selain itu juga kiita juga dapat dari para senior judo menyumbangkan judogi ada 73 set,” kata Arief.
Nantinya judogi ini akan disalurkan ke daerah. Diketahui saat ini ada 12 pengcab di bawah PJSI Sumut. “Kita akan berikan untuk atlet di daerah, tapi kita buat kriteria. Untuk yang berprestasi, aktif kegiatan. Tergantung kategorinya, biar semakin berlomba lebih aktif judo di daerah,” kata Arief.
Arief melanjutkan, tak tertutup kemungkinan ada kerja sama lain yang dilakukan PJSI Sumut dengan Konsulat Jenderal Jepang.
“Kita juga sempat memohon Training Centre di sana. Semuanya sebenarnya sudah oke, tapi semua tergantung dana, setelah dihitung-hitung lebih memungkinkan kita berlatih ke Vietnam. Tapi ke depannya, tak tertutup kemungkinan atlet kita bisa berlatih di Jepang,” pungkasnya.