Asprov PSSI Sumut mengonfirmasi situasi dan kondisi terbaru terkait empat Askab dan Askot yang melakukan penolakan terhadap surat keputusan (SK) yang ditandatangani Erick Thohir.
SK yang dimaksud adalah penunjukan Arya Sinulingga terhadap Plt Ketua Asprov PSSI Sumut. Sebelumnya dikabarkan ada tiga sampai empat yang melakukan penolakan, yaitu Askot Medan, Askab Palas dan Askab Labusel.
Berikut update terakhir terkait persoalan status Askab dan Askot yang melakukan penolakan SK PSSI.
“Setelah dilakukan klarifikasi terhadap informasi yang kami dapat, ada empat (Askot/Askab PSSI) yang melakukan penolakan keputusan SK dari ketum PSSI,” kata Arya Sinulingga ketika dihubungi Bolahita.
“Setelah melakukan klarifikasi hari Selasa (26/3) lalu, satu Askot mengatakan tidak pernah mengeluarkan surat (penolakan) tersebut. Sehingga mereka memberikan klarifikasi, itu hanya isu,” ucap Arya Sinulingga.
“Satu Askab mengatakan bahwa menarik surat penolakan tersebut dan kembali normal. Kemudian satu askab lagi mengatakan bahwa menunggu waktu seminggu (sesuai tenggat waktu yang kami berikan, Red) untuk mengambil sikap,” Arya Sinulingga.
“Lalu satu Askab lagi tetap pada pendiriannya, sehingga dia memutuskan mundur dari jabatannya sebagai ketua Askab,” pungkasnya.
Sebelumnya, Arya Sinulingga melalui Asprov PSSI Sumut terus melakukan pergerakan membangun sepakbola. Teranyar salah satunya adalah dengan menggandeng RS Royal Prima untuk mengembangkan sport medicine.
Asprov PSSI Sumut dan RS Royal Prima baru saja meresmikan kerjasama mereka, Selasa (26/3/2024) pagi di ruangan Rapat Direksi RS Royal Prima.
Bentuk kerja sama antarkedua belah pihak salah satunya meliputi kesehatan terhadap atlet sepakbola Sumut yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional.