SUMUTJUARA – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 pada Senin (20/1/2025) di kawasan Intake Weir PLTA Asahan 3, Desa Tangga, Aek Songsongan, Asahan, Sumut.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Fatoni mengungkapkan bahwa Sumut memiliki peluang besar untuk menjadi pusat energi terbarukan di Indonesia, berkat sumber daya alam yang melimpah, seperti tenaga surya, air, dan angin.
“Sumut memiliki peluang besar untuk menjadi pusat sumber energi terbarukan di Indonesia, mengingat kekayaan sumber daya alam yang kita miliki,” kata Fatoni.
Fatoni juga menambahkan bahwa PLTA Asahan 3 menjadi kebanggaan bagi Sumut, dengan proses pembangunan yang cepat, metode pembangunan yang inovatif, dan manfaat besar bagi masyarakat. PLTA ini diperkirakan dapat menyediakan aliran listrik untuk sekitar 113.769 rumah.
“Kami apresiasi pembangunan PLTA ini, tidak hanya untuk Sumut, tapi juga untuk Indonesia. Semoga PLTA ini bisa menjadi percontohan bagi pembangunan PLTA lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Fatoni turut membanggakan capaian Sumut dalam penurunan angka kemiskinan, di mana provinsi ini mencatatkan penurunan terbesar di Indonesia, bahkan mencapai sepuluh kali lipat.
“Ini merupakan hasil kerja sama kita semua, termasuk dalam pembangunan PLTA yang menyerap tenaga kerja, yang tentunya berdampak pada penurunan kemiskinan,” ungkap Fatoni.
Peresmian Proyek Kelistrikan Nasional
Presiden Prabowo Subianto, yang juga meresmikan proyek ketenagalistrikan lainnya dari PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, menyatakan bahwa peresmian proyek kelistrikan di 18 provinsi ini merupakan bagian dari proyek energi terbesar di dunia. Ia menyampaikan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu negara yang terdepan dalam transformasi energi terbarukan.
“Energi sangat vital, dan kita memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kini kita memiliki kemampuan untuk melakukan transformasi ini, dan Indonesia bisa menjadi salah satu negara paling maju di bidang energi terbarukan,” ujar Presiden Prabowo.
Pembangunan Cepat dan Kolaboratif
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan bahwa PLTA Asahan 3 mulai dibangun pada 2019 dan selesai pada 2024, jauh lebih cepat dibandingkan proyek PLTA lainnya yang biasanya memakan waktu 7 hingga 10 tahun. Kecepatan ini tercapai berkat kolaborasi antara PLN, kontraktor, dan pemerintah daerah.
“Pembangunan PLTA ini adalah salah satu yang tercepat di Indonesia. Tanpa adanya kerja sama yang solid, proyek besar seperti ini tidak mungkin bisa diselesaikan dalam waktu lima tahun,” kata Wiluyo.
PLTA Asahan 3 memiliki kapasitas 2×87 MW dan menjadi proyek pertama yang menerapkan System Building Information Modelling (BIM). Selain menghasilkan energi listrik, PLTA ini juga mampu mengairi irigasi sawah di sekitar lokasi dan mengurangi emisi sekitar 688.610 ton per tahun.
Peresmian Proyek Ketahanan Energi Nasional
PLTA Asahan 3 diresmikan bersamaan dengan 37 proyek ketenagalistrikan nasional lainnya yang tersebar di 18 provinsi, sebagai bagian dari inisiatif besar untuk memperkuat sektor kelistrikan Indonesia. Turut hadir dalam peresmian ini, Wakapolda Sumut Ronny Samtana, Bupati Toba Poltak Sitorus, dan Bupati Asahan Surya.